Jawa Barat Siaga Satu Bencana, Ini Respons BPBD Jabar
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengeluarkan surat keputusan Siaga Darurat, merespons siaga satu bencana.
Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Gelar Aldi Sugiara
Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Aldi M Perdana.
TRIBUNPRIANGAN.COM, BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) merespons permintaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, terkait siaga satu dalam menanggulangi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
"Kami sudah mengeluarkan SK (Surat Keputusan) Siaga Darurat dalam rangka merespons permintaan siaga satu Pak Gubernur," ucap Andrie Setiawan, selaku Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat saat ditemui Tribunpriangan.com di kantor BPBD Jabar, Jalan Soekarno-Hatta No 629, Sukapura, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022).
Kata Andire, saat ini BPBD Jabar telah mengagendakan rapat koordinasi (rakor) dan apel kesiap-siagaan dalam menghadapi kemungkinan musim penghujan yang panjang.
Agenda tersebut rencananya digelar pada awal November nanti.
Bahkan menurutnya, ada beberapa BPBD tingkat Kabupaten yang sudah mulai melaksanakan rakor dan apel, salah satunya BPBD Kabupaten Sumedang.
Baca juga: Jajaran Polsek di Garut Mulai Disiagakan Antisipasi Bencana
Baca juga: Pa Uu Minta FKDM Deteksi Dini Ancaman Bahaya dan Bencana
Maka dari itu, BPBD Jabar mengimbau masyarakat untuk berkoordinasi dengan pihaknya akan potensi bencana yang timbul.
"Kami bisa dihubungi selama 24 jam. Jika terjadi bencana di manapun (lingkup Jawa Barat), masyarakat bisa langsung berkoordinasi dengan kami melalui Whatsapp ke 0813-2099-2800," pungkas Andrie.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar untuk siaga satu menanggulangi potensi bencana akibat cuaca ekstrem menjelang akhir tahun.
Cuaca ekstrem ini memang tidak hanya melanda wilayah Jawa Barat. Menurut Ridwan Kamil, potensi ini dapat terjadi di pulau Sumatera, Sulawesi dan Jawa pada umumnya.
Untuk itu, lanjutnya, peran dari BPBD dan perangkat-perangkat terkait penanggulangan kebencanaan sangat dibutuhkan tenaganya.